والفعل يعرف بقد
والسين و سوف وتاء التأنيث الساكنة. والحرف ما لا يصلح معه دليل الإسم ولا دليل
الفعل.
Artinya: “Dan
kalimah fi’il itu dapat diketahui dengan (masuknya) “Qad” (telah), dan “sin” (tanfis)
dan “sawfa” dan huruf “Ta Tanits”. Dan kalimah huruf itu adalah kalimah yang
tidak bias dimasuki oleh ciri-ciri isim maupun cirri-ciri fi’il”
Kalimah Fi’il
(kata kerja).
Kalimah Fi’il mempunyai cirri-ciri
sebagai berikut:
- 1 Dapat dimasuki (diawali) oleh “قد “ yang secara harfiyah berarti “telah”, jika yang diawali itu Fi’il Madhy maka akan memberikan makna “sungguh”. Contoh:
قد قرأت القرآن (baca; “QAD QARA’TUL QUR’ANA”) artinya: “Aku sungguh telah
membaca al-Qur’an”
Tetapi jika yang diawali oleh قد itu Fi’il Mudhari’
maka maknanya adalah “terkadang”. Contoh: قد يذهب أحمد الى السوق (baca; “QAD YADZHABU AHMADU ILA SSUQI”)
artinya: “Terkadang Ahmad pergi ke pasar”.
- 2 Dapat dimasuki oleh س dan سوف, kedunya hanya dapat masuk pada Fi’il Mudhari’ saja. س memiliki fungsi makna للتنفيس yang berarti “akan” (sesaat sebelum terjadinya pekerjaan). Contoh: سأقرأ الكتاب (baca: “SA’AQRAUL KITABA”) artinya: “sebentar lagi aku akan membaca buku”. Sedangkan سوف memiliki fungsi makna للتسويف artinya “akan” namun butuh waktu yang agak lama sebelum terjadinya satu pekerjaan. Contoh: سوف أقرأ الكتاب مساءا ( baca: “SAUFA AQRAUL KITABA MASA AN”) artinya: “Aku akan membaca buku sore hari”.
- 3 Dapat menerima huruf “Ta ta’nits” artinya menunjukkan kata ganti perempuan dan ini hanya berlaku bagi Fi’il Madhy saja, contoh: قرأت هند المجلّة (baca: “QARA’AT HINDUN AL-MAJALLATA”) artinya: “Hindun membaca majalah”.
Kalimah Huruf
Jika sebuah kalimah tidak dapat menerima cirri-ciri isim atau Fi’il maka jelas itu adalah kalimah Huruf. Yang dimaksud dengan kalimah huruf di sini adalah huruf-huruf hijaiyah yang memiliki makna, seperti huruf Jarr, huruf Nashab dan huruf jaz. Seperti yang sudah dicontohkan pada bagian terdahulu.
(Kitab متن الأجرونية )
No comments:
Post a Comment